Pencak silat merupakan seni bela diri yang berasal dari negeri kita tercinta Indonesia, walaupun banyak negara serumpun yang mencoba mengklaimnya, namun tetap saja asal muasal pencak silat berasal dari negara Indonesia.
Seni bela diri ini sendiri diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita, sehingga secara tidak langsung bisa disebut juga sebagai budaya yang harus dilestarikan.
Secara bahasa, pencak silat diartikan sebagai sebuah keterampilan dalam mempertahankan diri dengan cara menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata.
Karena sifatnya sebagai seni bela diri, maka pencak silat juga mengandung unsur keindahan yang diwujudkan melalui gerak lahir manusia.
Nah untuk mengetahui lebih dalam mengenai perkembangan pencak silat, Anda bisa membaca pembahasan di bawah ini.
Sejarah Pencak Silat
Jika membahas sejarah, maka tidak akan terlepas dari 3 zaman di Indonesia, yaitu zaman kerajaan, zaman penjajahan dan zaman kemerdekaan.
1. Zaman Kerajaan
Peradaban tinggi di masa lalu membentuk berbagai lini pemerintahan yang tertata rapi layaknya pada sektor pertahanan.
Pada saat itulah kemampuan bela diri pribadi sangat penting karena belum banyak terdapat alat perang canggih seperti saat ini.
Sehingga seorang pendekar (sebutan seseorang yang ahli beladiri) memiliki kehormatan tinggi di mata masyarakat.
Supaya dapat menyandang gelar ini, pembekalan jiwa kesatriaan merupakan hal yang harus dimiliki.
Sedikit berbeda ketika Islam mulai masuk ke Indonesia, pendidikan bela diri melibatkan ajaran kerohanian untuk mempertahankan setiap wilayah kerajaannya masing-masing.
2. Zaman Penjajahan
Pada era penjajahan Belanda merupakan era kelam dalam perkembangan pencak silat, pasalnya kolonial melarang keras rakyatnya untuk mempelajari ilmu bela diri.
Bukan hanya itu, bahkan berbagai aktivitas masyarakat yang menimbulkan perkumpulan saja tidak diperbolehkan.
Hal dikarenakan kekhawatiran Belanda akan adanya perlawanan Indonesia terhadap pemerintahan jika rakyat telah bersatu.
Namun bukan berarti pencak silat mati begitu saja, karena kegiatan pencak silat masih berjalan namun dengan cara sembunyi-sembunyi.
Cukup berbeda pada masa penjajahan Jepang, pencak silat justru dikembangkan sebagai alat pertahanan untuk melawan sekutu.
Walaupun secara gamblang rakyat hanya dimanfaatkan, namun di masa inilah masyarakat mulai menata dan melestarikan kembali ajaran pencak silat di tanah air.
3. Zaman Kemerdekaan
Sadar jika pencak silat merupakan aset negara, maka pada periode perintisan setelah kemerdekaan, para pendekar tanah air berkumpul dan membentuk Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948.
Kemudian pada periode konsolidasi, IPSI sudah menetapkan berbagai anggota perguruan pencak silat yang telah tergabung didalamnya.
Istilah Pencak Silat di Berbagai Daerah
Secara umum setiap daerah di Indonesia memiliki aliran pencak silatnya masing-masing. Menariknya lagi setiap daerah memiliki ciri khas gerakan yang berbeda-beda.
Hal ini biasanya dipengaruhi oleh unsur sosial budaya dan geografis, berikut beberapa istilah pencak silat di beberapa daerah di Indonesia.
- Jawa Barat dengan sebutan Maempok atau Penca.
- Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan sebutan Pencak.
- Madura dengan sebutan Mancak.
- Bali dengan sebutan Mancak atau Encak.
- Sumatera Barat dengan sebutan Silek atau Gayuang.
- Pesisir Timur Sumatra Barat dan Malaysia dengan sebutan Bersilat.
Pada hakikatnya pencak silat adalah substansi dari pendidikan mental spiritual yang dipadukan dengan pendidikan jasmani untuk mengamalkan ajaran budi pekerti luhur.
Mengingat pencak silat berasal dari negara Indonesia dan mulianya hakikat yang ada di dalamnya, maka sudah sepatutnya bagi kita para anak bangsa agar senantiasa melestarikan ajaran seni bela diri warisan nenek moyang kita ini.