Ayoolahraga-Pencak silat diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak abad ke 7 masehi.
Seni bela diri ini memiliki ciri khas pada gerakannya yang diadaptasi dari alam, hal ini erat kaitannya dengan cara pembelaan diri orang terdahulu di dalam persaingan alam.
Sehingga tidak mengherankan jika banyak gerakan pencak silat yang diambil dari gerakan hewan layaknya harimau, kera dan burung elang.
Selanjutnya keterampilan gerakan silat ini juga terus berkembang menjadi lebih kompleks seiring dengan adanya peperangan antar suku di tanah air.
Pencak Silat di Berbagai Daerah
Keberagaman aliran silat di tanah air merupakan sesuatu yang menarik untuk dipelajari, pasalnya hampir setiap daerah memiliki gerakan yang berbeda-beda.
Berikut berbagai sejarah singkat munculnya silat di berbagai daerah di Indonesia.
Sumatera Barat
Pada lingkungan masyarakat Minangkabau, Baraja Basilek (Belajar Ilmu Beladiri Silat) sudah diajarkan secara turun temurun sedari dulu.
Terlebih lagi tradisi merantau yang lekat di kalangan masyarakat Minang menjadikan ilmu silat sangat dibutuhkan sebagai bekal menjaga diri di tanah orang.
Sejarahnya pencak silat di Minangkabau diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar pada abad ke 11.
Kemudian murid dari Datuk Suri Diraja menyebarkan ajaran pencak silat ke seluruh Asia Tenggara pada saat merantau.
Jawa Barat
Daerah dataran Sunda ini memiliki salah satu aliran pencak silat tertua yaitu Cimande yang telah melahirkan beberapa perguruan pencak silat tanah air.
Silat Cimande diciptakan oleh Mbah Kahir yang dikenal sebagai pendekar silat yang cukup disegani pada abad ke XVIII.
Jurus silat Cimande sendiri terdiri 23 jurus, beberapa jurus tersebut seperti jurus Harimau/Pamacan, jurus Monyet/Pamonyet. Dan jurus Pepedangan.
Baca juga:
Pencak Silat Merupakan Cabang Olahraga Apa?
Betawi atau Jakarta
Silat Betawi merupakan aliran pencak silat yang muncul berkat percampuran berbagai suku dan etnis.
Sejarah perkembangan pencak silat ini sudah ada sejak Jakarta masih bernama Batavia pada abad ke 16.
Tujuan awal terbentuknya silat Betawi yaitu untuk membentuk para Jagoan (Sebutan Pesilat Betawi) agar bisa membantu masyarakat dalam melakukan perlawanan ke penjajah.
Silat Betawi sendiri bukan hanya mengajarkan mengenai ilmu bela diri, namun juga memiliki sisi menarik berupa kesenian dan sastra pantun.
Seiring berjalannya waktu, sisi kesenian dari silat betawi digunakan di berbagai acara masyarakat layaknya acara sunatan.
Madiun
Madiun saat ini ditetapkan sebagai kampung pencak silat dunia, hal ini dikarenakan lahirnya 11 perguruan pencak silat besar dari daerah yang berada di Jawa Timur ini.
Salah satu perguruan pencak silat terbesar di Madiun yaitu dari rumpun Setia Hati (SH).
Pencipta aliran pencak silat ini adalah Ki Ngabehi Surodiwiryo pada tahun 1903.
Awalnya pencak silat SH diberi nama Joyo Gendilo Cipto Mulyo yang pada masanya hanya dipelajari oleh para kaum ningrat saja.
Seiring berjalannya waktu, aliran silat SH terpecah menjadi beberapa perguruan dan organisasi.
Salah satu organisasi pencak silat tersebut yang masih eksis sampai saat ini yaitu PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
PSHT sendiri didirikan oleh salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Ki Hajar Harjo Utomo yang sejatinya juga merupakan murid dari Ki Ngabehi Surodiwiryo.
Sebelum bernama PSHT, organisasi ini bernama Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang pada awal pembentukannya bertujuan untuk melawan penjajah.
Bugis
Sejarah unik datang dari lahirnya aliran silat Sendeng asal Bugis, seni bela diri ini memiliki gerakan pencak khusus untuk bertarung di atas perahu.
Hal ini sendiri tidak terlepas dari sejarah masa lalu pertarungan antar kapal di laut Bugis yang melegenda.
Fokus gerakan dari silat Sendeng berada di tangan, karena dalam filosofi nya kaki merupakan bagian vital dalam pertarungan.
Jika kaki telah tertangkap maka keseimbangan akan hilang sehingga beresiko besar untuk dikalahkan oleh lawan.
Sangking keras dan mematikannya aturan silat ini, bahkan IPSI tidak menerima Sendeng sebagai bagian dari keanggotaannya.
Namun bagaimanapun Sendeng merupakan aliran pencak silat yang diwariskan secara turun temurun sebagai warisan budaya yang tetap harus dijaga oleh anak bangsa.