Ayoolahraga-Pencak silat merupakan sebuah aliran beladiri asli Indonesia yang sudah mulai ada sejak abad ke VII. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa perguruan pencak silat tertua di Indonesia.
Perguruan-perguruan tersebut notabene merupakan perintis dari dasar ajaran berbagai perguruan silat lain di seluruh nusantara.
Lantas apa sajakah perguruan-perguruan tersebut?, mari simak pembahasan berikut ini.
Silek Tuo
Minangkabau mempunyai banyak adat dan kebudayaan besar yang terus lestari hingga saat ini. Salah satu kebudayaan asli Minangkabau yaitu berupa seni beladiri bernama Silek Tuo.
Kata pencak silat dalam pengertian Silek Tuo berasal dari 2 kata, yaitu kata Mancak yang berarti gerakan tarian yang indah dan Silek yang bermakna seni pertempuran dengan gerakan mematikan.
Sehingga pencak silat dalam Minangkabau bermakna sebuah seni beladiri yang memiliki nilai keindahan dalam setiap gerakannya.
Datuak Suri Dirajo mendirikan Silek Tuo pada tahun 1119, beliau pada saat itu juga berkedudukan sebagai seorang penasehat dari seorang raja dari Kerajaan Pahariyangan yang bernama Sri Maharaja Diraja.
Selain itu Datuak Suri adalah seorang ahli filsafat dan pembentuk dasar adat Minangkabau seperti pencak silat dan tari-tarian.
Sesuai namanya, Silek Tuo merupakan aliran pencak silat tertua di daerah Minangkabau.
Gerakan-gerakan pada silat ini merupakan gambaran dari gerakan berbagai macam hewan yang ada di Minangkabau seperti Harimau, Kucing dan Buaya.
Namun seiring berjalannya waktu, beberapa Ulama dan Tarekat menghilangkan gerakan hewan karena bertentangan dengan ajaran Islam.
Ciri dari Silek Tuo yaitu memiliki pola langkah berjalan dengan posisi badan yang umumnya rendah.
Pola langkah pada Silek Tuo terdiri dari langkah tiga, langkah ampek dan langkah sembilan.
Seperti berbagai aliran silat lainnya, Silek Tuo juga memiliki beberapa falsafah, seperti:
“Alam Takambang Jadi Guru”, artinya alam merupakan guru terbaik bagi manusia. Namun falsafah tersebut terus digali lagi oleh para guru besar Silek Tuo sebagai gerakan silat.
Basic silat di daerah Minangkabau merupakan sesuatu yang harus masyarakat Minangkabau pelajari sebagai bekal ketika merantau.
Kekuatan jurus dan serangan pada silat Minang dahulu cukup terkenal, hal ini menjadikan para pendekar jauh-jauh pergi ke daerah Minangkabau untuk menimba ilmu.
Hingga saat ini banyak perguruan silat besar di tanah air yang menggunakan beberapa jurus dan gerakan silat Minangkabau.
Silat Cimande
Silat Cimande merupakan aliran pencak silat yang sudah ada sejak abad ke 17, tempat berdirinya silat Cimande berada di Kampung Babakan Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Bogor.
Pendiri sekaligus guru besar dari perguruan ini yaitu Mbah Kahir, masa muda beliau yang berprofesi sebagai pedagang dan sering berpergian mengharuskannya memiliki bekal beladiri yang kuat.
Baca Juga:
6 Perguruan Pencak Silat Paling Mematikan dan Ditakuti di Indonesia
Alhasil beliau pun mempelajari pencak silat dari Sumatera dan Tiongkok, setelah mendapat bekal keilmuan yang cukup, Mbah Kahir pun mendirikan Silat Cimande.
Setelah itu, Mbah Kahir mendapat amanah oleh Bupati Cianjur untuk melatih 3 orang anaknya, yaitu Rd. Aria Wiranagara, Rd. Aria Natanagara, dan Aom Abas.
Kemudian ketiga murid Mbah Kahir mulai menyebarkan Silat Cimande di seluruh wilayah Jawa Barat.
Hingga saat ini Silat Cimande terus berkembang di seluruh Indonesia dan dunia, bahkan aliran silat ini telah memiliki banyak anak perguruan yang tergabung dalam perkumpulan silat Cimande.
Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT lahir pada tahun 1922. Sebelum berbentuk organisasi, PSHT dulunya bernama SH PSC atau Setia Hati Pemuda Sport Club yang masih berbentuk perguruan.
Tujuan berdirinya SH PSC yaitu untuk melawan penjajahan dari kolonial Belanda. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1942, SH PSC berubah nama menjadi PSHT.
Bukan hanya nama, namun tujuan dari PSHT juga telah berubah, yaitu untuk mendidik manusia berbudi luhur, tau benar dan salah, serta bertaqwa kepada Tuhan YME.
Pendiri PSHT adalah Ki Hajar Hardjo Utomo yang juga sebagai seorang pahlawan kemerdekaan.
Ki Hajar Harjo Utomo merupakan murid dari Ki Ngabehi Suro Diwiryo atau Eyang Suro.
Eyang Suro sendiri adalah seorang guru besar aliran silat Setia Hati yang berdiri sejak tahun 1903.
PSHT memiliki bentuk organisasi pencak silat yang mengedepankan rasa persaudaraan antar sesama anggota khususnya dan kepada masyarakat umumnya.
PSHT juga merupakan salah satu bagian dari 10 perguruan historis yang ikut andil dalam mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada 18 Mei 1948.
Organisasi pencak silat ini berpusat di Jalan Merak No. 10, Nambangan Kidul, Kec. Manguharjo, Madiun, Jawa Timur.
Ajaran dan tujuan mulia dari PSHT menjadikannya sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia dan dania.
Hingga saat ini Persaudaraan Setia Hati Terate memiliki sekitar 50 juta anggota resmi yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Berbagai daftar perguruan dan organisasi pencak silat tertua di Indonesia tersebut kiranya bisa Anda pahami guna menambah wawasan mengenai ilmu beladiri asli tanah air.