5 Atlet Pencak Silat Wanita Berprestasi di Indonesia

Pencak silat saat ini sudah menjadi salah satu cabang olahraga beladiri Internasional. Walaupun beladiri ini mayoritas dipenuhi oleh para kaum pria, namun Indonesia juga memiliki banyak atlet pencak silat wanita.

Bukan hanya ikut serta, namun para srikandi silat wanita ini juga cukup berprestasi, bahkan beberapa diantaranya pernah menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di ajang Asian Games.

Lantas siapa sajakah para atlet pencak silat wanita Indonesia ini?, mari simak pembahasan berikut.

Daftar Atlet Pencak Silat Wanita Indonesia Berprestasi

Berikut daftar atlet beladiri pencak silat wanita lengkap dengan riwayat singkat, biodata dan prestasi yang diraihnya.

1. Sarah Tria Monita

Sarah Tria Monita yang lahir pada 31 Mei 1995 merupakan atlet muda berprestasi kebanggan daerah Jawa Barat.

Pesilat sekaligus Mahasiswi alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Urip Sumoharjo (STIEUS) ini memiliki prestasi beladiri pencak silat yang cukup mentereng.

Sarah Tria Monita mengawali karir atletnya pada tahun 2010, namun sebelum mengenal pencak silat, Sarah terlebih dahulu mempelajari beladiri Jiu-Jitsu.

Namun setelah mengalami cedera tangan, Sarah pun memutuskan untuk berpindah ke beladiri pencak silat dan bergabung dengan perguruan silat Sawunggaling.

Berikut daftar prestasi yang Sarah Tria Monita raih selama mengikuti berbagai ajang pencak silat nasional dan internasional.

Pertama, Sarah berhasil meraih medali Perak pada event Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIX di Jawa Barat tahun 2016.

Kemudian mendapat 2 medali Emas pada Kejuaraan Dunia di Bali dan ASEAN University Games.

Pada tahun 2017, Sarah meraih medali Perunggu di Ajang SEA Games Malaysia dan Emas di Belgia Open.

lalu pada tahun 2018, Sarah Tria Monita mampu membawa pulang medali Emas pada ajang Asian Games ke 18 di Jakarta-Palembang, Indonesia.

Terakhir, pada PON XX di Papua tahun 2021 lalu, Sarah sebagai perwakilan provinsi Jawa Barat mampu memenangkan medali Emas di kelas tanding E dengan berat badan 65-70 Kg.

2. Pipiet Kamelia

Pipiet Kamelia merupakan atlet sekaligus istri dari atlet pencak silat fenomenal Hanifan Yudani Kusumah.

Bukan pasangan suami istri biasa, pasalnya pasangan ini telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang tanding pencak silat dunia.

Pipiet Kamelia sendiri mengikuti pencak silat dengan perguruan Keluarga Pencak Silat Nusantara (KSP).

Pipiet sudah menekuni dunia pencak silat sejak duduk di bangku SD, alasan Pipiet belajar ilmu pencak silat yaitu karena pernah menjadi korban perundungan di sekolahnya.

Wanita berhijab yang lahir pada 6 Januari 1995 ini memiliki banyak prestasi pencak silat di ajang nasional dan internasional.

Berikut daftar prestasi yang ditorehkan oleh Pipiet Kamelia.

Pertama, meraih Medali Perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau tahun 2012.

Kemudian pada tahun 2013, Pipiet memenangkan Medali Emas pada Pra SEA Games Myanmar dan mendapat Medali Perak pada Belgium Open.

Selanjutnya, Pipiet mendapatkan medali Emas pada ASEAN University Games di Palembang dan di Malaysia Open pada tahun 2014.

Lalu meraih Medali Perunggu pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat tahun 2016.

3 tahun berikutnya pada 2017, Pipiet memborong Medali Emas di Belgia Open, Medali Perak di Sea Games Malaysia dan Medali Emas di 3rd Asian Championship Korea Selatan.

Setelah itu pada tahun 2018, ia kembali mencetak sejarah dengan membawa pulang medali emas di Asian Games Jakarta-Palembang.

Terakhir, terbaru ini Pipiet juga memenangkan Medali Emas di PON XX Papua tahun 2021 di kelas D (Berat Badan 60-65 Kg).

3. Puspa Arum Sari

Wanita kelahiran Jakarta 10 Maret 1993 ini semakin dikenal publik setelah berhasil meraih Medali Emas pada kelas Pencak Silat Seni Tunggal Putri di SEA Games Filipina tahun 2019.

Puspa Arum Sari sedari kecil sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap dunia pencak silat dengan memilih bersekolah di SMP dan SMA Negeri khusus olahraga di Ragunan.

Pesilat wanita ini sendiri mengikuti pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT. Berikut prestasi nasional dan internasional dari Puspa Arum Sari

Puspa Arum Sari sebagai perwakilan Indonesia di nomor Seni Tunggal Putri telah meraih Medali Emas pada Kejuaraan Dunia di Denpasar Bali tahun 2016.

Kemudian, ia juga mendapatkan Medali Perunggu di SEA Games Malaysia tahun 2017 dan meraih Medali Emas di Asian Games Jakarta-Palembang tahun 2018.

Lalu pada tahun 2019, Puspa Arum Sari kembali meraih Medali Emas pada ajang SEA Games di Filipina tahun 2019.

Bukan hanya itu, atlet wanita ini juga meraih juara 2 di ajang Pencak Silat World Championship di Thailand.

Sedangkan untuk kiprahnya di ajang nasional, pesilat kebanggaan Jakarta ini pernah meraih Medali Perak di PON Riau tahun 2012.

Terakhir, Puspa Arum Sari juga Memenangkan Medali Emas di PON XIX Jawa Barat dan di PON XX Papua tahun 2021.

4. Wewey Wita

Wewey Wita merupakan atlet pencak silat Indonesia di kelas Tanding dengan deretan prestasi yang membanggakan.

Atlet kelahiran Tangerang 5 Februari 1993 ini memiliki darah keturunan Tionghoa dengan nama asli Yeo Chu Wey.

Sedari kecil, Wewey sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap dunia beladiri.

Hal ini nampak ketika  masih duduk di kelas 5 SD, atlet berparas model ini sudah mulai belajar Karate dan pada akhirnya berganti mempelajari Pencak Silat.

Alasan Wewey Wita mempelajari Pencak Silat yaitu karena ingin mencoba hal baru serta untuk menjaga diri melalui beladiri Pencak Silat.

Berikut prestasi yang pernah Wewey Wita Raih selama menjadi atlet Pencak Silat wanita.

Wewey Wita sendiri termasuk atlet yang istimewa, pasalnya ia meraih Medali Emas dari semua ajang pencak silat nasional dan internasional pernah diikutinya.

Yaitu memenangkan Medali Emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau tahun 2012, di SEA Games tahun 2017 dan 2018, di Belgian Open 2018, beserta kembali meraih Emas di kompetisi World Champion.

5. Jeni E Kause

Adalah atlet wanita yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyumbangkan Medali Emas untuk Indonesia di Kejuaraan Dunia Belgia Open tahun 2019.

Jeni E Kause lahir pada 19 Juni 1999 di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Kiprah perjalanan karier pesilat putri ini juga cukup menarik untuk dibahas.

Prestasi Jeni E Kause bermula pada tahun 2013, pada saat itu ia berhasil meraih juara 1 pada Kejuaraan Popda.

Lalu pada tahun 2014, dia meraih juara 2 saat mengikuti Kejuaraan Popwil.

Beberapa tahun kemudian pada 2015, Jeni meraih juara 2 di Kejurnas PPLP dan juara 1 di Kejurnas Popwil di Jawa Timur di tahun 2016.

Prestasi Jeni E Kause belum berhenti sampai disitu saja, karena pada tahun 2017 atlit putri ini mendapat juara 1 di Popnas Jawa Tengah.

Lalu pada tahun 2018, ia meraih juara 2 di Kejurnas PPLP Purwokerto Jawa Tengah.

Puncaknya pada tahun 2019, Jeni E Kause yang menjadi perwakilan Indonesia di ajang Belgium Open berhasil membawa pulang Medali Emas setelah mengalahkan pesilat asal Thailand di Kelas C Putri.

Berkat prestasinya tersebut, Jeni E Kause sangat layak disejajarkan dalam daftar 5 atlet pencak silat wanita terbaik berprestasi di Indonesia. 

Tinggalkan komentar